Catatan Mahasiswa FBA: Bangkitkan Semangat Belajar lagi melalui Takrim Mutafawwiqin dan Orsema


Orsema dan Takrim Mutafawwiqin  (Foto: Dok. SEMA FBA)

Senat Mahasiswa Fakultas Bahasa Arab Mesir, (26/9) mengadakan acara “Takrim Mutafawwiqin” dan Orientasi Mahasiswa Baru dalam rangka menyambut tahun ajaran baru 2019/2020. 

Pada kesempatan kali ini mempersembahkan acara dengan menghadirkan tema “Membentuk kecintaan terhadap ilmu untuk mencapai kesuksesan, kecakapan, dan kemajuan secara konsisten.” Kamis (26/9) di Aula Ibrahim Hamrusy, Kulliyah Lughah Al-Arabiyyah, Darrasah.  

Pukul 11.45 CLT, mengawali acara dengan iringan bacaan sholawat yang dibawa oleh tim hadrah NU, tak lama kemudian terdengar lantunan adzan dan seluruh audience di arahkan oleh beberapa panitia untuk melaksanakan sholat zuhur di tempat yang sudah disediakan.

Pembukaan acara sekitar pukul 12.25 CLT yang dibawakan seorang MC  (Master of Ceremony) yang bernama Naufal Mu’ammar, lalu dilanjutkan dengan lantunan ayat suci Alquran oleh Usamah, Mahasiswa asal KMKM yang berhasil mendapatkan predikat Jayyid Jiddan pada tingkat satu. Setelah itu seluruh audience menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia dan dilanjutkan menyanyikan lagu kebangsaan Mesir yang dirigen Debby Noferantes.

Turut hadir dalam acara tersebut beberapa tamu undangan diantaranya: Dr. Sholah Ali Asyur (Wakil Dekan Fakultas Bahasa Arab) yang ditemani Dr. Muhammad Abdul Wahab Al-Maliji (Wakil Ketua Dirasat Ulya), kemudian ada Bapak Cecep Taufiqurrahman mewakili Atase Pendidikan, Ustadzah Wirdah Fachiroh Fakhri (Master of Arabic Language), saudara Nasruddin Hasan Babas selaku Wakil Presiden PPMI, Novian Nuzul Faza selaku Ketua senat Fakultas Ushuludin dan Muhammad Dhiyaulhaq At-Saury selaku Ketua Senat Dirosat Islamiyah. Dan diikuti seluruh mahasiswa Fakultas Bahasa Arab maupun fakultas yang lainnya hadir menikmati acara tersebut. “Saya ikut acara ini sebab tahu semangat itu harus dicari” ujar seorang mahasiswa Fakultas Syariah Islamiyah.

Jumlah yang di-takrim untuk tahun terdata sebanyak 27 mahasiswa. 4 diantaranya berhasil memperoleh nilai mumtaz (istimewa) sedangkan sisanya jayyid jiddan (baik sekali). Namun di lapangan hanya 21 mahasiswa yang dapat diberi penghargaan. Alasannya karena banyak pulang lebih dahulu ke kampung halaman. “Ucapan selamat kepada para peraih nilai tertinggi, ucapan kalimat tarhib kepada mahasiswa baru yang akan masuk Fakultas Bahasa Arab dan alasan pemilihan tema: “تكوين الشغف بالعلم, Syaghaf (الشغف) yang berarti: cinta yang sangat mendalam. Jika seorang yang suka terhadap sesuatu, maka ia akan mudah meraih sesuatu. Khususnya meraih mumtaz.” Ujar Ahmad Khikam dalam sambutannya sebagai Ketua Senat FBA.


Takrim Mutafawwiqin  (Foto: Dok. SEMA FBA)

 Ia juga mengatakan, “Seyogiyanya bagi para Masisir khususnya Tullab Kulliyah Lughah Arabiyah sudah seharusnya menjadi qudwah dan duta Al-Azhar ketika disini maupun sudah pulang ke Tanah Air nanti.”
Dalam sambutan Dr. Sholah Ali Asyur menyampaikan. “Thullab Wafidin itu sebenarnya kekuatan azhari yang hakiki. Yang mana ketika mereka pulang ke negeri mereka masing-masing, mereka bisa mengamalkan nilai-nilai Azhari dan membawa falsafah serta manhaj wasathi, islam yang moderat, islam yang toleran, yang mana sudah ditanam sejak dini disini. Inilah yang membuka jalur penyebaran Islam Wasathi (Moderat) dalam Skala Internasional.”  


Kemudian setelah selesai sambutan dari beberapa tamu undangan acara di lanjutkan dengan haflah takrim yang dipandu operator bernama Khadijah dengan memanggil nama para mahasiswa yang di-takrim untuk maju kedepan dan menerima penghargaan.

Setelah itu dilanjutkan dengan bincang santai, berbagi bongkahan-bongkahan semangat dari para mutamayizin guna bisa memberikan tips dan trik upaya mencapai nilai mumtaz kepada para audience. Acara ini dibawakan oleh seorang moderator bernama Harun Rama dalam  mewawancarai para peraih nilai mumtaz. “Saya sangat mempriotaskan kuliah. Jadi, bagaimana kita bisa mengatur organisasi diluar waktu kuliyah, misalnya ada tugas organisasi saya kerjakan malam hari yang penting jangan sampai organisasi menabrak jadwal kuliah, karena bagaimanapun juga kita sebagai thulabul ilmi.” Jawaban saudari Fiki saat menjawab pertanyaan salah seorang peserta “Bagaimana caranya membagi waktu antara kuliah dan organisasi?” 


Bincang Santai Dengan Para Mumtazin (Foto: Dok. SEMA FBA)

Keynote speaker dari Ustadzah Wirdah Fachiroh Fakhri, Master of Arabic Language. Beliau bercerita tentang berdirinya senat. “Dulu itu fakultas bahasa arab ini sangat terkenal dengan jumlah ke-rasib-annya yang tinggi. Jadi kalau orang nanya, ‘Fakultas bahasa arab berapa banyak yang rasib?’ Yang dilontarkan pertama kali itu kalimat rasib-nya.”

“Diskusi dengan sesama teman itu penting dan perlu. Darinya kita bisa tabadul fikri, tambah pengetahuan lain yang belum kita ketahui.”

“Banyak orang yang bilang fakultas Lughah Arabiyah itu lebih susah dari yang lain. Memang, karena kita harus berani kerja double, apa yang di ajarkan di Lughoh belum tentu ada di Syariah dan Ushul. Dan kita perlu juga ilmu-ilmu itu.” 

“Harus sabar! Ini pilihan kita. Harus punya tekad. Punya strategi belajar yang bagus, contoh, melatih Language skill-self dengan istima’ dari YouTube, baca koran, banyak berbicara dengan orang asing dll.”
“Zaman saya dan jaman kalian berbeda, jaman sekarang ini sudah serba mudah. Sudah banyak dars-dars lainnya. Jangan pernah salahkan keadaan. Kita yang harus memposisikan diri kita di dalamnya. Kita harus bisa memahami karakter perkuliahan kita seperti apa dan bagaimana.” Kata Ustazah Wirdah dalam memotivasi para audiences.

Demikian rentetan acara Haflah Takrim Mutafawwiqin yang diselenggarakan oleh Senat Fakultas Bahasa Arab Kairo Mesir. Scara berakhir dengan penyerahan kenang-kenangan kepada Ustadzah Wirdah Fachiroh Fakhri dan di tutup dengan doa oleh saudara Fakhrurrozi, ketua demisioner senat FBA masa bakti 2018-2019.  


Pemaparan dari Ustadzah Wirdah  (Foto: Dok. SEMA FBA)



Oleh : Enjang Burhanuddin

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama