Orsema dan Takrim Mutafawwiqin (Foto: Dok. SEMA FBA)
Pada kesempatan kali ini mempersembahkan acara dengan
menghadirkan tema “Membentuk kecintaan terhadap ilmu untuk mencapai kesuksesan,
kecakapan, dan kemajuan secara konsisten.” Kamis (26/9) di Aula Ibrahim
Hamrusy, Kulliyah Lughah Al-Arabiyyah, Darrasah.
Pukul 11.45 CLT, mengawali acara dengan iringan bacaan
sholawat yang dibawa oleh tim hadrah NU, tak lama kemudian terdengar lantunan
adzan dan seluruh audience di arahkan oleh beberapa panitia untuk
melaksanakan sholat zuhur di tempat yang sudah disediakan.
Pembukaan acara sekitar pukul 12.25 CLT yang dibawakan seorang
MC (Master of Ceremony) yang bernama
Naufal Mu’ammar, lalu dilanjutkan dengan lantunan ayat suci Alquran oleh
Usamah, Mahasiswa asal KMKM yang berhasil mendapatkan predikat Jayyid Jiddan
pada tingkat satu. Setelah itu seluruh audience menyanyikan lagu
kebangsaan Indonesia dan dilanjutkan menyanyikan lagu kebangsaan Mesir yang dirigen
Debby Noferantes.
Turut hadir dalam acara tersebut beberapa tamu undangan
diantaranya: Dr. Sholah Ali Asyur (Wakil Dekan Fakultas Bahasa Arab) yang
ditemani Dr. Muhammad Abdul Wahab Al-Maliji (Wakil Ketua Dirasat Ulya),
kemudian ada Bapak Cecep Taufiqurrahman mewakili Atase Pendidikan, Ustadzah
Wirdah Fachiroh Fakhri (Master of Arabic Language), saudara Nasruddin
Hasan Babas selaku Wakil Presiden PPMI, Novian Nuzul Faza selaku Ketua senat
Fakultas Ushuludin dan Muhammad Dhiyaulhaq At-Saury selaku Ketua Senat Dirosat
Islamiyah. Dan diikuti seluruh mahasiswa Fakultas Bahasa Arab maupun fakultas
yang lainnya hadir menikmati acara tersebut. “Saya ikut acara ini sebab tahu
semangat itu harus dicari” ujar seorang mahasiswa Fakultas Syariah Islamiyah.
Jumlah yang di-takrim untuk tahun
terdata sebanyak 27 mahasiswa. 4 diantaranya berhasil memperoleh nilai mumtaz
(istimewa) sedangkan sisanya jayyid jiddan (baik sekali). Namun di
lapangan hanya 21 mahasiswa yang dapat diberi penghargaan. Alasannya karena
banyak pulang lebih dahulu ke kampung halaman. “Ucapan selamat kepada para
peraih nilai tertinggi, ucapan kalimat tarhib kepada mahasiswa baru yang
akan masuk Fakultas Bahasa Arab dan alasan pemilihan tema: “تكوين الشغف بالعلم”, Syaghaf (الشغف) yang berarti: cinta yang
sangat mendalam. Jika seorang yang suka terhadap sesuatu, maka ia akan mudah
meraih sesuatu. Khususnya meraih mumtaz.” Ujar Ahmad Khikam dalam
sambutannya sebagai Ketua Senat FBA.
Ia juga mengatakan, “Seyogiyanya
bagi para Masisir khususnya Tullab Kulliyah Lughah Arabiyah sudah
seharusnya menjadi qudwah dan duta Al-Azhar ketika disini maupun sudah
pulang ke Tanah Air nanti.”
Dalam sambutan Dr. Sholah Ali Asyur menyampaikan. “Thullab
Wafidin itu sebenarnya kekuatan azhari yang hakiki. Yang mana ketika mereka
pulang ke negeri mereka masing-masing, mereka bisa mengamalkan nilai-nilai Azhari
dan membawa falsafah serta manhaj wasathi, islam yang moderat, islam
yang toleran, yang mana sudah ditanam sejak dini disini. Inilah yang membuka
jalur penyebaran Islam Wasathi (Moderat) dalam Skala Internasional.”
Kemudian setelah selesai sambutan dari beberapa tamu undangan
acara di lanjutkan dengan haflah takrim yang dipandu operator bernama Khadijah
dengan memanggil nama para mahasiswa yang di-takrim untuk maju kedepan
dan menerima penghargaan.
Setelah itu dilanjutkan dengan bincang santai, berbagi
bongkahan-bongkahan semangat dari para mutamayizin guna bisa memberikan
tips dan trik upaya mencapai nilai mumtaz kepada para audience. Acara
ini dibawakan oleh seorang moderator bernama Harun Rama dalam mewawancarai para peraih nilai mumtaz.
“Saya sangat mempriotaskan kuliah. Jadi, bagaimana kita bisa mengatur
organisasi diluar waktu kuliyah, misalnya ada tugas organisasi saya kerjakan
malam hari yang penting jangan sampai organisasi menabrak jadwal kuliah, karena
bagaimanapun juga kita sebagai thulabul ilmi.” Jawaban saudari Fiki saat
menjawab pertanyaan salah seorang peserta “Bagaimana caranya membagi waktu
antara kuliah dan organisasi?”
Bincang Santai Dengan Para Mumtazin (Foto: Dok.
SEMA FBA)
Keynote speaker dari Ustadzah
Wirdah Fachiroh Fakhri, Master of Arabic Language. Beliau bercerita
tentang berdirinya senat. “Dulu itu fakultas bahasa arab ini sangat terkenal
dengan jumlah ke-rasib-annya yang tinggi. Jadi kalau orang nanya, ‘Fakultas
bahasa arab berapa banyak yang rasib?’ Yang dilontarkan pertama kali itu
kalimat rasib-nya.”
“Diskusi dengan sesama teman itu penting dan perlu. Darinya
kita bisa tabadul fikri, tambah pengetahuan lain yang belum kita
ketahui.”
“Banyak orang yang bilang fakultas Lughah Arabiyah itu lebih
susah dari yang lain. Memang, karena kita harus berani kerja double, apa yang
di ajarkan di Lughoh belum tentu ada di Syariah dan Ushul. Dan kita perlu juga
ilmu-ilmu itu.”
“Harus sabar! Ini pilihan kita. Harus punya tekad. Punya
strategi belajar yang bagus, contoh, melatih Language skill-self dengan istima’
dari YouTube, baca koran, banyak berbicara dengan orang asing dll.”
“Zaman saya dan jaman kalian berbeda, jaman sekarang ini
sudah serba mudah. Sudah banyak dars-dars lainnya. Jangan pernah salahkan
keadaan. Kita yang harus memposisikan diri kita di dalamnya. Kita harus bisa
memahami karakter perkuliahan kita seperti apa dan bagaimana.” Kata Ustazah
Wirdah dalam memotivasi para audiences.
Demikian rentetan acara Haflah Takrim Mutafawwiqin yang
diselenggarakan oleh Senat Fakultas Bahasa Arab Kairo Mesir. Scara berakhir
dengan penyerahan kenang-kenangan kepada Ustadzah Wirdah Fachiroh Fakhri dan di
tutup dengan doa oleh saudara Fakhrurrozi, ketua demisioner senat FBA masa
bakti 2018-2019.
Oleh : Enjang Burhanuddin
Pemaparan dari Ustadzah Wirdah (Foto: Dok. SEMA FBA)
Oleh : Enjang Burhanuddin
Posting Komentar