Siapakah Yang Mengadakan Allah?

Disarikan dari Kitab Hiwar Ma'a Shodiqi al-Mulhid
Bonus Majalah Azhar
Dr. Musthafa Mahmud

Oleh : M. Fakhruddin Arrozi

Doc: Source from Google

Seorang teman ini bertanya:
"Kalian bilang: Allah itu ada, dan sebahagian  dalilnya adalah setiap segala sesuatu itu pasti ada yang membuatnya, setiap ciptaan ada penciptanya, setiap yang ada pasti ada penciptanya, setiap pakaian ada penjahitnya, setiap tulisan ada penulisnya, dan seterusnya. Memang ini benar, dan aku pun mengiyakan. Pertanyaannya, siapakah yang mengadakan Allah, siapakah yang menciptakan-Nya, karena ini berkaitan dengan adanya hukum sebab-akibat itu sendiri."

Dr. Musthafa Mahmud menjawab bahwasanya:
Pertanyaan ini adalah salah, rusak. Jika Allah dipertanyakan siapa pencipta-Nya, maka ini menjadikan ia memiliki sifat khalik dan makhluk, maka ya sama saja dengan manusia.

Selain itu, hal tersebut menggambarkan pula adanya hukum sebab-akibat yang itu hanya berlaku bagi kita para makhluk. Kita diatur oleh waktu dan tempat. Sedangkan Allah adalah yang telah menciptakan waktu dan tempat, Allah yang paling berhak atas aturan waktu dan tempat itu sendiri, maka kita tidak berhak untuk menggambarkan batasan waktu dan tempat bagi Allah Taala. Sebagaimana adanya hukum sebab-akibat adalah juga hak paten Allah sebagai Pencipta alam raya.

Imanuel Kant, seorang filsuf Jerman dalam bukunya "Mendebat Akal Polos" mengatakan bahwa akal tidak akan mampu menggariskan sesuatu hal dengan sendirinya melainkan ia mengikuti tabiat asalnya dalam mengenal dan menemukan suatu nalar. Dalam hal tertentu, ia lemah dalam menemukan sifat-sifat dasar sebagaimana wujudnya tuhan. Tetapi kita mengetahui adanya Allah melalui dlamir, yakni adanya segala hal yang telah Dia ciptakan, bukan dengan akal yang polos. Kecintaan kita terhadap adanya keadilan, menunjukkan adanya Sang Pengadil. Sebagaimana pula adanya air menunjukkan adanya sumber mata air.

Dalam hal lain, Ibnu Arabi dalam menjawab pertanyaan di atas mengemukakan bahwasanya itu adalah pertanyaan yang tidak perlu dijawab atau tidak semestinya membutuhkan jawaban, melainkan pertanyaan tersebut keluar dari akal yang tidak sehat.

#GerakanBacaBukuFBA
#BacaBuku1JamTiapMalam

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama