Syeikh Fauzi Tekankan Urgensi Mempelajari Ilmu Sharf dalam Daurah Matn Al-Bina


(Sumber: Dok. PPMI Mesir)

Kairo, Ahad (23/2) PPMI Mesir bekerjasama dengan Sema FBA dalam mengadakan daurah ilmu Sharf yang diisi langsung oleh Syeikh Sidi Fauzi Konate, acara ini merupakan kegiatan lanjutan dari Daurah Intensif Ilmu Alat (DIIA) yang merupakan progam dari PPMI sendiri. “Daurah ilmu Sharf ini sudah direncanakan dari bulan November termin satu, tapi qadarullah baru bisa dilaksanakan kali ini” ujar salah satu panitia acara ini.

Acara ini bertempatkan di Wisma Nusantara dengan antusias peserta yang cukup tinggi, sekitar 300 orang turut hadir dalam daurah yang diadakan dalam satu majlis. Sebelum memasuki inti pelajaran, Syeikh Fauzi  menuturkan beberapa pesan untuk penuntut ilmu “Bersabarlah di awal pelajaran, apa yang tidak kamu pahami di awal bisa jadi kamu paham di pertengahan pelajaran, dan apa yang tidak kamu pahami di pertengahan maka kamu akan paham di akhir pelajaran, dan apabila kamu masih kurang paham di akhir pelajaran maka kamu akan tahu di matan lebih tinggi”.

Buku yang digunakan pada daurah adalah Matn al-Bina’, matan ini merupakan salah satu matan dasar atau mubtadi’ dalam ilmu Sharf, Syeikh Fauzi juga mengatakan bahwa kitab ini merupakan kitab yang paling afdal bagi penuntut ilmu di dalam ilmu Sharf. Penulis matan ini juga tidak diketahui, mungkin karena keikhlasannya serta takwanya disamping khidmatnya juga kepada ilmu, sehingga menulis buku ini dengan niat lillahi ta’ala. Sedangkan untuk syarh matan ini adalah Asas al-Bina’ dan Syarh al-Kafrawy.


Selain itu beliau juga menyebutkan urgensi mempelajari ilmu Sharf, ilmu Sharf sama halnya dengan ilmu Nahu merupakan ilmu alat yang menjadi perantara dalam memahami ilmu syariat atau maqasid, namun antara keduanya memiliki pembahasan yang berbeda;  ilmu Sharf adalah ilmu yang membahas bentuk kata atau mufrodat serta perubahannya, sedangkan ilmu Nahu membahas tentang struktur kalimat, maka dari itu kita tidak akan mengetahui struktur kalimat dalam ilmu Nahu sebelum mengetahui bentuk kata secara mufrod dalam ilmu Sharf, sebab dari itu Ibnu Jinni -yang merupakan pakar ilmu Sharf- pernah berkata “Maka seyogyanya kita memulai dengan ilmu Sharf, kemudian ilmu Nahu”, tetapi jika kita menelaah pada buku-buku Nahu, maka kita akan menemukan sebaliknya, contonya seperti pembahasahan di Matn Alfiyah Ibnu Malik yang lebih mendahulukan mempelajari ilmu Nahu lalu ilmu Sharf, karena kesusahan ilmu Sharf.

 “Permasalan penuntut ilmu pada zaman ini adalah meninggalkan suatu ilmu dan pergi ke ilmu yang lainnya sebelum mempunyai malakah dalam ilmu tersebut, maka jika ia ditanya tentang ilmu itu kembali seakan-akan seperti mempelajari ilmu tersebut pertama kali” Pesan Syeikh Fauzi kepada penuntut ilmu. Acara ini berlasung sekitar enam jam, dan ditutup oleh sesi perfotoan.


(Sumber: Dok. PPMI Mesir)

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama