CIBF 2020; Senat Mahasiswa FBA Kembali Adakan Rihlah Ma’ridh


(Sumber: Dok. Sema FBA)


Kairo, Senat Mahasiswa FBA kembali mengadakan kegiatan penambah wawasan pasca ujian termin pertama. Momen yang bertepatan dengan Pameran Buku Internasional di Kairo atau yang sering disebut Cairo International Book Fair (CIBF). Senat FBA  adakan wisata keliling pameran buku pada Kamis (30/1) yang bertempat di Tajammu al-Khamis.

CIBF sendiri telah dibuat sekitar setengah abad yang lalu, tepatnya tahun 1969 Masehi. Dan kali ini adalah kali ke-51 CIBF diadakan di kota kairo. Pameran buku ini dikenal sebagai pameran buku terbesar internasional setelah pemeran buku di Jerman. Banyak maktabah (toko buku) baik yang di Mesir bahkan di luar Mesir seperti negara Kuwait, Suriah, Arab Saudi dan beberapa toko buku di timur tengah juga  hadir dalam memeriahkan pameran terbesar ini dengan memamerkan buku-buku yang dicetak di di maktabah masing-masing.

Agenda rihlah ma’ridh merupakan agenda tahunan yang diadakan senat FBA bertujuan untuk mengenalkan kitab-kitab yang direkomendasikan untuk para penuntut ilmu, khususnya Mahasiswa Fakultas Bahasa Arab. Pada kesempatan ini, agenda rihlah dipandu oleh dua narasumber di masing-masing jurusan. Yakni Ustaz Ahmad Ghazali di jurusan Bahasa dan Sastra Arab serta Ustaz Gilang Waluya di jurusan Sejarah dan Peradaban.


Sebelum mengelilingi Stan toko buku, Panitia acara yang merupakan divisi Humas sendiri mengadakan briefing sekilas tentang kitab-kitab rekomendasi untuk pelajar Bahasa Arab dan Sejarah Peradaban. Baik nama kitab, karangan, pentahkik serta toko buku mana yang mencetaknya. Juga memberitahu beberapa informasi penting yang terkait dengan stan-stan yang menjual kitab-kitab bagus dan menyokong ilmu di perkuliahan atau talaqqi.

“Di sini banyak Stan toko buku yang menjual kitab-kitab Bahasa Arab dan Sastra Arab, dan rata-rata sekilas kita lihat bagus. Akan tetapi kadang ada beberapa cetakan bagus namun isinya kadang ada yang tinggal huruf, ada yang kata-katanya yang hilang, ada ta’liqannya kurang dan lain sebagainya. Bagusnya dalam memilih kitab, pilihlah kitab yang sudah ditahkik oleh pentahqiq yang sudah ahli dan ternama dalam bidangnya.” Kata Ustadz Ahmad Ghazali.


(Sumber: Dok. Sema FBA)

Setelah briefing selesai. Para peserta kemudian diajak untuk berkeliling ke stan-stan yang menjual dan memamerkan kitab Bahasa dan Sastra Arab serta Sejarah Peradaban. Beberapa maktabah yang dikunjungi antara lain Maktabah Khanji, Haiah Mishriyyah Ammah, Maktabah Iskandariyyah yang banyak memamerkan buku-buku sejarah Mesir kuno. Darul Jiil, Maktabah Wahbah yang mencetak karya Dr. Muhammad Abu Musa dan Dr. Ibrahim Hud Hud. Maktabah Adab, Syirkah Al-Quds dan maktabah lainnya.

Bukan hanya sekedar keliling dan mengunjungi, para peserta juga menyimak ulasan yang disampaikan para pemateri tentang kitab-kitab yang dijual di setiap maktabah. Seperti di Muassasah Syabab Jamiah yang ternyata banyak menjual kitab-kitab yang merupakan diktat kuliah dari berbagai universitas di Mesir seperti Cairo University, Universitas Alexandria bahkan Universitas Al-Azhar sendiri.

Di akhir, Ahmad Hikam selaku ketua senat menyampaikan rasa terima kasihnya kepada peserta dan pemateri yang sudah menyempatkan hadir. Ia juga mengatakan bahwa rihlah pameran buku kali ini berjalan sangat sistematis sebab pertama para peserta sudah dijelaskan tentang kitab-kitab referensi dan saat dilapangan kita mencari langsung kitab-kitab yang sudah dipaparkan, ditambah kehadiran pemateri yang mumpuni di bidang dan jurusan masing-masing.“Pesan saya untuk Rihlah tahun depan adalah untuk ketepatan waktu bisa menjadi tolak ukur agar nantinya bisa maksimal dan lebih puas untuk menjelajahi semua maktabah” tambahnya.

Oleh: Teguh Munara

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama