(Sumber: Dok. Sema FBA)
Kairo, Senat Mahasiswa FBA kembali mengadakan kegiatan penambah
wawasan pasca ujian termin pertama. Momen yang bertepatan dengan Pameran Buku
Internasional di Kairo atau yang sering disebut Cairo International Book Fair
(CIBF). Senat FBA adakan wisata keliling
pameran buku pada Kamis (30/1) yang bertempat di Tajammu al-Khamis.
CIBF sendiri telah
dibuat sekitar setengah abad yang lalu, tepatnya tahun 1969 Masehi. Dan kali ini
adalah kali ke-51 CIBF diadakan di kota kairo. Pameran buku ini dikenal sebagai
pameran buku terbesar internasional setelah pemeran buku di Jerman. Banyak
maktabah (toko buku) baik yang di Mesir bahkan di luar Mesir seperti negara
Kuwait, Suriah, Arab Saudi dan beberapa toko buku di timur tengah juga hadir dalam memeriahkan pameran terbesar ini
dengan memamerkan buku-buku yang dicetak di di maktabah masing-masing.
Agenda rihlah
ma’ridh merupakan agenda tahunan yang diadakan senat FBA bertujuan untuk
mengenalkan kitab-kitab yang direkomendasikan untuk para penuntut ilmu,
khususnya Mahasiswa Fakultas Bahasa Arab. Pada kesempatan ini, agenda rihlah
dipandu oleh dua narasumber di masing-masing jurusan. Yakni Ustaz Ahmad Ghazali
di jurusan Bahasa dan Sastra Arab serta Ustaz Gilang Waluya di jurusan Sejarah
dan Peradaban.
Sebelum mengelilingi
Stan toko buku, Panitia acara yang merupakan divisi Humas sendiri mengadakan briefing
sekilas tentang kitab-kitab rekomendasi untuk pelajar Bahasa Arab dan Sejarah
Peradaban. Baik nama kitab, karangan, pentahkik serta toko buku mana yang
mencetaknya. Juga memberitahu beberapa informasi penting yang terkait dengan stan-stan
yang menjual kitab-kitab bagus dan menyokong ilmu di perkuliahan atau talaqqi.
“Di sini banyak Stan
toko buku yang menjual kitab-kitab Bahasa Arab dan Sastra Arab, dan rata-rata sekilas
kita lihat bagus. Akan tetapi kadang ada beberapa cetakan bagus namun isinya
kadang ada yang tinggal huruf, ada yang kata-katanya yang hilang, ada ta’liqannya
kurang dan lain sebagainya. Bagusnya dalam memilih kitab, pilihlah kitab yang
sudah ditahkik oleh pentahqiq yang sudah ahli dan ternama dalam bidangnya.”
Kata Ustadz Ahmad Ghazali.
(Sumber: Dok. Sema FBA)
Setelah briefing selesai. Para peserta
kemudian diajak untuk berkeliling ke stan-stan yang menjual dan memamerkan
kitab Bahasa dan Sastra Arab serta Sejarah Peradaban. Beberapa maktabah yang
dikunjungi antara lain Maktabah Khanji, Haiah Mishriyyah Ammah, Maktabah
Iskandariyyah yang banyak memamerkan buku-buku sejarah Mesir kuno. Darul Jiil,
Maktabah Wahbah yang mencetak karya Dr. Muhammad Abu Musa dan Dr. Ibrahim Hud
Hud. Maktabah Adab, Syirkah Al-Quds dan maktabah lainnya.
Bukan hanya sekedar
keliling dan mengunjungi, para peserta juga menyimak ulasan yang disampaikan
para pemateri tentang kitab-kitab yang dijual di setiap maktabah. Seperti di
Muassasah Syabab Jamiah yang ternyata banyak menjual kitab-kitab yang merupakan
diktat kuliah dari berbagai universitas di Mesir seperti Cairo University,
Universitas Alexandria bahkan Universitas Al-Azhar sendiri.
Di akhir, Ahmad
Hikam selaku ketua senat menyampaikan rasa terima kasihnya kepada peserta dan
pemateri yang sudah menyempatkan hadir. Ia juga mengatakan bahwa rihlah pameran
buku kali ini berjalan sangat sistematis sebab pertama para peserta sudah
dijelaskan tentang kitab-kitab referensi dan saat dilapangan kita mencari
langsung kitab-kitab yang sudah dipaparkan, ditambah kehadiran pemateri yang
mumpuni di bidang dan jurusan masing-masing.“Pesan saya untuk
Rihlah tahun depan adalah untuk ketepatan waktu bisa menjadi tolak ukur agar
nantinya bisa maksimal dan lebih puas untuk menjelajahi semua maktabah”
tambahnya.
Oleh: Teguh Munara
Posting Komentar