Bincang Sejarah Vol. 2: SEMA FBA Berkolaborasi Dengan KSW dan Pojok Peradaban

(Foto: Dok. SEMA FBA)
Miftah Wibowo, founder Pojok Peradaban
SEMAFBA, (13/10/20). Senat Mahasiswa Fakultas Bahasa Arab (SEMA FBA) berkolaborasi dengan Kelompok Studi Walisongo (KSW) dan Pojok Peradaban telah sukses melaksanakan acara Bincang Sejarah Vol. 2 dengan tajuk “Pengantar Sejarah Para Nabi di Syam dan Mesopotamia” pada Ahad (11/10) di Aula Griya Jawa Tengah - Hay Asyir.

Acara ini merupakan lanjutan dari Bincang Sejarah Vol. 1 yang bertajuk “Jejak Rasul di Zaman Mesir Kuno” pada tahun 2019 silam.

Miftah Wibowo, selaku founder Pojok Peradaban serta pemateri pada acara ini mengungkapkan bahwasanya permulaan dari sejarah peradaban manusia bukanlah di Mesir ataupun Yunani, melainkan di Mesopotamia. Hal ini berdasarkan pada hasil penelitian arkeolog yang menyatakan bahwa peradaban tertua di dunia adalah di Mesopotamia. Dibuktikan dengan munculnya budaya bercocok tanam pada 16000 tahun yang lalu, dan pada saat itu juga manusia mulai hidup menetap di sana.

Secara geografis Mesopotamia terletak di antara dua sungai, yakni Sungai Eufrat dan Sungai Tigris. Wilayah ini disebut dengan Bulan Sabit Subur karena berbentuk seperti sabit. Sekarang wilayah ini meliputi Kuwait, Suriah, Irak, dan sebagian dari wilayah Arab Saudi bagian utara.


Ada beberapa nabi dan rasul yang diutus di Mesopotamia dan Syam, salah satunya adalah Nabi Idris AS.

“Salah satu alasan diutusnya nabi dan rasul adalah untuk menjadi hujjah bagi Allah di depan umatnya. Karena Allah tidak akan menyiksa umatnya sebelum Dia mengutus seorang rasul, hal ini termaktub dalam Al-Quran Surah Al-Isra’ ayat limabelas,” ungkap founder Pojok Peradaban dalam penjelasannya.

(Foto: Dok. SEMA FBA)
Foto Bersama Usai Acara "Bincang Sejarah"
Setelah pemaparan materi, dilanjutkan ke sesi tanya jawab. Sebanyak 30 peserta yang hadir sangat antusias dalam mengikuti kegiatan ini. Acara yang dimoderatori oleh Burhanuddin berakhir pada pukul 18.00 CLT dan diakhiri dengan sesi foto bersama. []


Penulis: Ahmad Nasi'in Najib
Editor: Syafri Al Hafidzullah

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama